BOLAGILA – Kisah Sadio Mane, anak imam Masjid yang jadi inspirasi karena bangun banyak masjid dan rumah sakit di negaranya, menarik untuk diulas. Sebab, ia menunjukkan kesederhanaan dan kebesaran hati.
Mane merupakan salah satu bintang besar di sepakbola. Sejumlah klub papan atas pernah dibelanya seperti Liverpool (2016-2022), Bayern Munich (2022-2023), dan Al Nassr (2023 – sekarang).
Tak hanya itu, Mane juga meraih sejumlah prestasi gemilang seperti trofi Liga Inggris dan Liga Champions bersama Liverpool. Gaji tinggi tentu menjadi ganjaran setimpal buat pemain berpaspor Senegal itu.
Prestasinya bersama Timnas Senegal juga mentereng. Sane sukses membawa negaranya juara Piala Afrika 2021 yang sekaligus menjadi trofi pertama buat Singa-Singa Terana.
Sumbangsih pemain berusia 32 tahun itu tak hanya prestasi di lapangan hijau. Mane juga membangun rumah sakit dan masjid di kampung halamannya, Bambali, Senegal!
Setelah mencapai kesuksesannya, Mane menyisihkan sebagian kekayaannya untuk membantu kesejahteraan penduduk di sekitar Bambali. Ia pernah menyumbangkan uang 41 ribu poundsterling (setara Rp747 juta) untuk memerangi pandemi Covid-19 pada 2020.
Bahkan, Mane telah mengubah desa Bambali yang diperkirakan berpenduduk 2.000 orang itu hampir menjadi sebuah kota. Langkah tersebut diawali dengan membangun sebuah rumah sakit umum seharga 455.000 poundsterling (setara Rp950 juta), dengan fasilitas lengkap nan modern.
Kemudian, Mane juga menyumbangkan 250.000 poundsterling (sekira Rp4,3 miliar) untuk membangun sekolah menengah umum gratis. Bahkan, ia memberikan laptop masing-masing seharga 400 dolar kepada siswa berprestasi terbaik.
Tak hanya fasilitas umum, Mane yang merupakan anak seorang imam masjid, juga membangun rumah ibadah. Tak terhitung sudah jumlah masjid yang dibangun sang pesepakbola di kampung halamannya.
Itu tadi kisah Sadio Mane, anak imam Masjid yang jadi inspirasi karena bangun banyak masjid dan rumah sakit di negaranya. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi pembaca sekalian.