BOLAGILA – Hasil autopsi mengungkap tidak terdapat sisa makanan di jenazah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Namun, Handoyo, kerabat korban tewas di Perumahan Citra Garden Satu Extension itu mengatakan, perekonomian kakak iparnya tidak bisa dikatakan sebagai orang yang kesulitan finansial.
Meski, dia mengakui perekonomian mereka biasa-biasa saja.
“Kalau saya tahu biasa-biasa saja ya (ekonominya) yang saya tahu ibunya dulu jualan kue, bapaknya kerja kantor. Tapi anaknya saya tidak tahu kerja apa. Iya (enggak dibilang susah),” kata Handoyo, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
“Saya juga sudah lupa (kerja kantor dimana),” sambung dia.
Oleh karena itu, dia mengaku kaget saat mendapatkan kabar keluarganya meninggal dunia dengan kondisi tidak ditemukan makanan dan minuman dalam lambungnya.
“(Dugaan kelaparan) Kita justru kaget ya kalau memang dia tidak mampu, kenapa dia tidak menghubungi saudara atau mungkin minta tolong tetangga. Tapi tidak ada sama sekali, sehingga kita juga kaget baru tahu kalau sampai begitu parahnya,” ungkap Handoyo.
Sebelumnya, ditemukan empat mayat dalam rumah yang berada di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Penemuan mayat itu dibenarkan oleh Kanit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat AKP Avrilendy.
“Iya (ditemukan empat mayat di dalam satu rumah),” kata Avrilendy saat dikonfirmasi Merdeka, Jumat (11/11/2022).
Penemuan mayat tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar pada Kamis 10 November 2022 kemarin yang kemudian dilaporkan kepada RT setempat.
“Kemarin (ditemukan), ada yang laporan ke RT karena bau nyengat dari luar,” ujarnya.
Ia menyebut, dari hasil penyelidikan awal pihaknya tidak ditemukan adanya luka akibat terkena benda tajam ataupun tumpul dari korban.
“(Ada luka terkena benda tajam atau tumpul) nihil,” sebutnya.
Namun, dia belum menjelaskan, terkait identitas serta hasil autopsi terhadap empat mayat yang sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Minta PLN Putus Listrik Rumah
Satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022. Polisi mengungkap percakapan terakhir antara salah satu korban dengan petugas PLN.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, penyidik telah memeriksa telepon genggam yang disita sebagai barang bukti.
Berdasar barang bukti itu diketahui, korban menghubungi pihak PLN agar memutus aliran listrik di rumah. Jejak komunikasi terekam pada 4 Oktober 2022.
“Dia (korban) yang menghubungi pihak PLN untuk minta diputus aliran listriknya. Itu tanggal 4 Oktober,” kata Syafri, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Dia mengatakan, pihak PLN menghubunginya kembali pada 22 Oktober 2022. Namun, tak mendapat respons.
“Chat ke sana centang satu jadi tidak ada jawaban,” jelas dia.
Syafri menduga, kematian korban terjadi tiga minggu lalu terhitung dari komunikasi dengan PLN. Temuan itu diperkuat dengan hasil autopsi. Adapun, perkiraan kematian sekira 3 minggu lalu.
“Berarti benar kurang lebih 3 minggu,” ujar dia.
Dia menerangkan, pihak PLN yang berkomunikasi dengan salah satu korban sudah dimintai keterangan sebagai saksi.
“Iya sudah periksa,” ujar Syafri.
Belum Bayar Listrik
Sebelumnya, Ketua RT setempat, Asiung mengungkap permasalahan korban dengan PLN. Dia mengatakan rumah korban terlihat gelap.
Asiung sempat menanyakan kepada salah satu korban, kenapa rumah itu tidak ada penerangan, apakah karena memang rumah itu sudah dijual.
“Dijawab tidak om. Selesai kan. Saya melihat di sekitar itu rumah saya di seberang rumahnya gelap. Makanya saya telepon,” ujar Asiung.
Berdasarkan percakapan pesan (chat) yang diperlihatkan Asiung kepada Merdeka, Asiung melakukan komunikasi terkait dengan kelistrikan terhadap salah satu korban bernama D pada 31 Agutus 2022 lalu. Lalu, untuk terakhir korban itu terlihat online pada 4 Oktober 2022.